Flavio Cobolli mengalahkan Filip Misolic 6-1, 6-3 pada hari Rabu untuk memastikan kemenangan 2-0 bagi juara bertahan dua kali Italia atas Austria dan melaju ke semifinal Piala Davis melawan Belgia. Cobolli memastikan kemenangan dominannya dengan servis pemenang setelah 65 menit untuk menyenangkan penonton tuan rumah. Pertandingan ini menunjukkan superioritas Italia dari awal hingga akhir.

Kemenangan cepat dalam 65 menit membuktikan konsentrasi tinggi yang dimiliki Cobolli. Ia tampil percaya diri sejak game pertama dan tidak memberikan kesempatan bagi Misolic untuk membangun ritme permainan. Performa impresif ini mengantarkan Italia ke babak semifinal dengan cara yang meyakinkan.
Semifinal dijadwalkan pada hari Jumat. Italia telah memenangi 12 pertandingan Piala Davis berturut-turut sejak kekalahan terakhirnya, melawan Kanada di babak penyisihan grup final pada tahun 2023. Rekor positif ini menjadi modal berharga menuju pertandingan berikutnya.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Pertarungan Sengit Berrettini
Sebelumnya, Matteo Berrettini dari Italia mengalahkan Jurij Rodionov 6-3, 7-6 (4). Berrettini sempat tertinggal 5-2 di set kedua sebelum bangkit dengan break di game kesembilan. Ia menyelamatkan tiga set point melawan lawannya yang berada di peringkat ke-177 di game berikutnya dan menang di tiebreak dengan mengonversi match point pertamanya.
Pertandingan Berrettini jauh lebih menegangkan dibandingkan Cobolli. Meski akhirnya menang straight set, ia harus bekerja keras terutama di set kedua. Kemampuannya bangkit dari ketertinggalan menunjukkan mental juara yang dimilikinya.
Pertandingan seri dimainkan sebagai pertandingan terbaik dari tiga pertandingan, jadi pertandingan ganda tidak dimainkan. Format ini menguntungkan Italia, yang sudah memastikan kemenangan melalui dua pertandingan tunggal pertama.
Baca Juga: Kebangkitan Spektakuler Mirra Andreeva di Wimbledon 2025
Jalur Menuju Gelar Ketiga

Italia yang berada di peringkat teratas tengah mencari gelar ketiga berturut-turut dan keempat secara keseluruhan. Juara Grand Slam empat kali Jannik Sinner, yang memimpin Italia meraih gelar pada tahun 2023 dan 2024, memilih untuk tidak tampil di final Piala Davis musim ini. Keberhasilan tanpa Sinner membuktikan kedalaman skuad Italia.
Austria, yang menduduki peringkat ke-12, hanya mengalahkan Italia satu kali dalam enam pertemuan sebelumnya, pada perempat final tahun 1990 di Wina, hasil terbaiknya dalam kompetisi beregu. Sejarah pertemuan ini semakin mengukuhkan dominasi Italia atas Austria.
Final 8 Piala Davis di Bologna adalah edisi keenam dari acara yang diperbarui yang juaranya ditentukan di tempat netral. Format baru ini memberikan tantangan sekaligus peluang bagi semua tim peserta.
Babak Selanjutnya dan Absennya Bintang
Petenis peringkat 1 Carlos Alcaraz, juara Grand Slam enam kali yang baru saja menjadi runner-up setelah dikalahkan Sinner pada ATP Finals di Turin pada hari Minggu, mengundurkan diri karena cedera hamstring. Absennya Alcaraz tentu mempengaruhi kekuatan tim Spanyol.
Spanyol akan menghadapi Republik Ceko unggulan ke-4, dan Jerman unggulan ke-2 akan melawan Argentina di dua perempat final terakhir pada hari Kamis. Hasil pertandingan ini akan menentukan lawan Italia di final nanti jika mereka berhasil melewati Belgia.
Italia kini fokus pada persiapan menghadapi Belgia di semifinal. Dengan momentum 12 kemenangan beruntun dan kepercayaan diri yang tinggi, peluang untuk mencapai final terbuka lebar. Tim ini membuktikan bahwa mereka tetap tangguh meski tanpa Sinner. Nantikan terus kabar terbaru seputar tenis lainnya hanya di sportinlaw.com.
