Jack Grealish Persembahkan Gol untuk Sang Adik di Surga

Bagikan

Jack Grealish, gelandang Manchester City, mencetak gol yang sangat berarti dan gol tersebut dipersembahkannya untuk mendiang adiknya, Keelan.

Jack Grealish Persembahkan Gol untuk Sang Adik di Surga

Meninggal dunia pada usia sembilan bulan akibat sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Momen tersebut terjadi tepat pada peringatan 25 tahun kematian Keelan, membuat gol tersebut menjadi lebih emosional dan bermakna bagi Grealish dan keluarganya. Ikuti terus pembahasan menarik dari kami tentang sepak bola internasional dan pastinya telah kami rangkum di SPORT INLAW.

tebak skor hadiah pulsa

Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!

Gol yang Sarat Makna

Sebuah gol yang dicetak Jack Grealish ke gawang Leicester City pada tanggal 3 April 2025 bukan sekadar gol biasa. Gol tersebut memiliki arti yang sangat mendalam bagi Grealish dan keluarganya karena bertepatan dengan peringatan 25 tahun meninggalnya adik laki-lakinya, Keelan Grealish. Keelan meninggal dunia pada usia sembilan bulan akibat sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), sebuah tragedi yang sangat memengaruhi kehidupan Grealish dan keluarganya.

Lebih dari sekadar peringatan, gol tersebut juga merupakan gol pertama Grealish di Liga Inggris setelah penantian selama 16 bulan. Setelah mencetak gol di menit-menit awal pertandingan, Grealish melakukan selebrasi emosional yang jelas ditujukan untuk mendiang adiknya. Gestur menengadah ke langit dan ekspresi wajahnya yang bercampur antara kebahagiaan dan kesedihan menggambarkan betapa besar rasa cinta dan kehilangan yang ia rasakan.

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Lebih dari Sekadar Gol

Lebih dari Sekadar Gol

Meskipun mencetak gol adalah momen yang membahagiakan, Grealish menekankan bahwa permainannya lebih dari sekadar mencetak gol. Ia mengakui bahwa ia ingin mencetak lebih banyak gol, tetapi ia juga memberikan banyak kontribusi lain kepada tim. Grealish mengatakan bahwa ia tidak pernah diharapkan untuk mencetak 20 atau 30 gol dalam satu musim. Ia hanya ingin mendapatkan kesempatan bermain dan menunjukkan kemampuannya.

Baca Juga: Duet Marceng dan Ole Bikin Gol Timnas Indonesia, Oxford United Bangga

Kehilangan Keelan Daniel Grealish

Kehilangan Keelan Daniel Grealish pada usia sembilan bulan akibat cot death atau SIDS (Sindrom Kematian Bayi Mendadak) pada tanggal 2 April 2000, meninggalkan luka mendalam bagi keluarga Grealish. Jack Grealish, yang saat itu baru berusia empat tahun, merasakan dampak besar dari kepergian adiknya dan selalu mengenang Keelan dalam setiap langkah kariernya.

Kehilangan ini tidak hanya menjadi bagian dari masa lalu, tetapi juga menjadi motivasi dan inspirasi bagi Grealish dalam meraih kesuksesan. Ayah Jack, Kevin Grealish, menggambarkan Keelan sebagai “malaikat kecil” dan mengakui betapa terpukulnya mereka sekeluarga atas kehilangan tersebut.

Kevin juga mengungkapkan bahwa Jack selalu mengingat Keelan dan memikirkannya dalam setiap pencapaiannya. Kenangan akan Keelan tetap hidup dalam keluarga Grealish, dan mereka selalu berusaha untuk menghormati dan mengenang Keelan dalam berbagai cara.

Dukungan dan Penghargaan

Selebrasi emosional Jack Grealish sebagai persembahan untuk mendiang adiknya, Keelan, memicu gelombang dukungan dan penghargaan dari berbagai pihak, termasuk rekan satu tim, penggemar, dan tokoh sepak bola. Momen tersebut tidak hanya menyentuh hati banyak orang, tetapi juga menunjukkan betapa pentingnya ikatan keluarga dan bagaimana olahraga dapat menjadi wadah untuk mengenang orang-orang terkasih.

Dukungan ini memberikan kekuatan tambahan bagi Grealish untuk terus berjuang dan memberikan yang terbaik di lapangan. Manajer Manchester City, Pep Guardiola, secara terbuka memberikan pujian dan dukungan kepada Grealish atas dedikasinya kepada Keelan.

Guardiola menyebut Grealish sebagai “manusia yang luar biasa” dan menyampaikan simpati yang mendalam kepada keluarga Grealish atas kehilangan mereka. Guardiola juga mengakui bahwa momen tersebut sangat pribadi dan mengharukan. Serta mengapresiasi bagaimana Grealish mampu mengubah kesedihan menjadi inspirasi untuk bermain lebih baik.