Shanghai International Circuit bersiap untuk menggelar seri ke-2 di Dunia Formula 1 musim 2025, yang akan berlangsung dari tanggal 21 hingga 23 Maret.
Balapan ini menandai kembalinya Formula 1 ke Cina setelah absen selama beberapa tahun, dan para penggemar sangat antusias untuk menyaksikan aksi tersebut. Ikuti terus untuk berita Formula 1 yang telah kami rangkum di SPORT INLAW.
Ajang Formula 1 Heineken Chinese Grand Prix 2025
Ajang Formula 1 Heineken Chinese Grand Prix 2025 sangat dinantikan sebagai seri kedua Kejuaraan Dunia Formula 1. Hal ini akan diadakan dari tanggal 21 hingga 23 Maret di Shanghai International Circuit. Balapan ini tidak hanya menandai kembalinya F1 ke daratan Cina setelah absen sementara karena berbagai kendala, tetapi juga menjadi ajang di mana para penggemar sangat bersemangat untuk menyaksikan aksi langsung di trek.
Ajang ini menawarkan kombinasi unik dari kecepatan, teknologi, dan budaya, yang tercermin dalam desain sirkuit dan aktivitas di sekitar acara tersebut. Ajang ini akan memperlombakan 56 lap di Shanghai International Circuit yang terkenal, dengan panjang lintasan 5,451 kilometer. Jadwalnya mencakup berbagai sesi, dimulai dengan sesi latihan pada hari Jumat.
Diikuti oleh kualifikasi dan berbagai balapan pendukung lainnya, serta konferensi pers dan acara hiburan yang dirancang untuk melibatkan para penggemar. Selain itu, penerapan format Sprint F1 menambah lapisan kegembiraan ekstra. Dengan kualifikasi sprint dan balapan sprint yang terjadi sebelum Grand Prix utama pada hari Minggu.
Ingin nonton bola tanpa repot? Download apk ShotsGoal dan nikmati streaming bebas iklan, update skor real-time, serta berita eksklusif Timnas Indonesia. Ayo unduh sekarang.
Format Sprint F1 yang Mendebarkan
Format Sprint F1 yang akan diterapkan di Shanghai International Circuit pada tahun 2025 menambahkan dimensi baru yang menarik ke dalam ajang Grand Prix. Sebagai yang pertama dari enam acara Sprint yang direncanakan untuk musim ini, format ini mengubah struktur akhir pekan balapan tradisional. Alih-alih tiga sesi latihan bebas, format Sprint hanya memiliki satu sesi latihan pada hari Jumat, yang kemudian diikuti oleh Sprint Qualifying.
Sesi ini menentukan grid awal untuk Sprint Race yang berlangsung pada hari Sabtu. Sprint Race itu sendiri adalah balapan yang lebih pendek dari Grand Prix utama. Biasanya menempuh jarak sekitar 100 kilometer, dan berlangsung lebih cepat serta lebih intens. Hasil dari Sprint Race tidak hanya memberikan poin kejuaraan yang berharga bagi delapan pembalap teratas.
Tetapi juga menentukan urutan grid untuk Grand Prix utama pada hari Minggu. Format ini dirancang untuk mendorong lebih banyak aksi dan menyuguhkan lebih banyak momen kompetitif selama akhir pekan. Hal ini menarik perhatian penggemar di trek dan pemirsa di rumah.
Baca Juga: Timnas Indonesia Garuda Mengembangkan Sayap di Kancah Asia
Hal Baru di Shanghai International Circuit
Untuk menyambut kembalinya Formula 1, Shanghai International Circuit telah mengalami beberapa peningkatan, termasuk perbaikan trek dengan teknologi baru. Peningkatan waterscape square, dan penambahan kursi di tribun. Sirkuit ini telah menerima lisensi Grade 1 setelah inspeksi dari FOM, FIA, dan pihak ketiga. Salah satu peningkatan utama adalah perbaikan permukaan lintasan.
Terutama di bagian jalan yang bergelombang di atas beberapa terowongan. Sirkuit ini mengadopsi metode renovasi baru yang menggabungkan pencetakan 3D dan mesin. Pengukuran mesin dan perhitungan solusi yang tepat memungkinkan penyelesaian perbaikan aspal, penggilingan, penyegelan, dan langkah-langkah lainnya secara bersamaan, sehingga sangat meningkatkan efisiensi.
Kesimpulan
Formula 1 Heineken Chinese Grand Prix 2025 menjanjikan ajang yang mendebarkan bagi para penggemar dan peserta. Dengan kembalinya balapan ke Shanghai International Circuit, format Sprint yang baru, dan perubahan susunan pembalap, musim 2025 akan menjadi musim yang tak terlupakan.