Novak Djokovic menunjukkan kelasnya sebagai petenis legendaris dengan taklukkan Alexander Zverev dalam pertandingan perempat final Prancis Terbuka yang berlangsung sengit. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai tenis menarik hari ini yang telah dirangkum oleh SPORT INLAW.
Pertandingan yang berdurasi 3 jam 17 menit ini berakhir dengan skor 4-6, 6-3, 6-2, 6-4, mengantarkan Djokovic ke semifinal untuk ke-51 kalinya dalam turnamen Grand Slam. Salah satu momen paling menegangkan terjadi pada reli 41 pukulan di set keempat. Djokovic, yang saat itu unggul 3-2, berhasil mengatasi tekanan dari Zverev dan memenangkan permainan krusial tersebut.
Reli panjang ini menjadi penentu momentum yang akhirnya membawa Djokovic meraih kemenangan. “Permainan saya mengandalkan banyak lari. Di usia 38 tahun, tidak mudah, tetapi saya berhasil melewatinya,” ujar Djokovic usai pertandingan.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Strategi Cerdik Djokovic Hadapi Zverev
Menyadari bahwa Alexander Zverev memiliki keunggulan fisik, Djokovic mengubah strategi dengan memperbanyak pukulan drop shot untuk memaksa lawannya bergerak ke depan. Total 35 drop shot berhasil ia mainkan, mengacaukan ritme permainan Zverev yang lebih mengandalkan permainan baseline.
Setelah kalah di set pertama, Djokovic bangkit dengan mematahkan servis Zverev di set kedua dan ketiga. Ketidakstabilan permainan Zverev, termasuk kesalahan yang meningkat dan kelelahan, dimanfaatkan dengan sempurna oleh Djokovic untuk mengamankan kemenangan.
“Zverev bermain kuat, tetapi saya mencoba menjaga reli tetap pendek dan mengendalikan permainan,” tambah Djokovic.
Baca Juga: Shriver Temukan Kembali Trofi yang Dicuri saat Kebakaran di LA
Rekor dan Target 25 Gelar Grand Slam
Kemenangan ini menjadi kemenangan ke-101 Djokovic di Roland Garros, sekaligus membawanya selangkah lebih dekat ke rekor 25 gelar Grand Slam. Jika berhasil, ia akan menjadi pemain pertama dalam sejarah—baik putra maupun putri—yang mencapai pencapaian tersebut.
Di usia 38 tahun, Djokovic juga menjadi petenis tertua kedua yang mencapai semifinal Prancis Terbuka. Prestasi ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu atlet terhebat sepanjang masa.
“Saya masih termotivasi untuk bermain di level tertinggi. Pertandingan seperti ini membuktikan bahwa saya masih bisa bersaing,” tegas Djokovic.
Tantangan Berat Melawan Jannik Sinner
Semifinal akan mempertemukan Djokovic dengan Jannik Sinner, petenis No. 1 dunia yang belum kehilangan satu set pun di Prancis Terbuka tahun ini. Keduanya memiliki catatan head-to-head yang imbang (4-4), namun Sinner memenangkan tiga pertemuan terakhir.
“Sinner dalam performa terbaiknya. Ini akan menjadi pertandingan yang sangat menantang,” ujar Djokovic. Sementara itu, Sinner mengakui kualitas lawannya: “Djokovic telah membuktikan bahwa ia kembali ke performa terbaiknya.”
Dengan fisik dan mental yang teruji, Djokovic berharap dapat mengimbangi kecepatan dan ketahanan Sinner. Pertarungan ini tidak hanya menentukan final, tetapi juga menjadi ajang pembuktian siapa yang layak menjadi yang terbaik di era sekarang. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita olahraga terupdate lainnya hanya dengan klik sportinlaw.com.