Petarung kelas jerami UFC Mackenzie Dern berhasil kalahkan Amanda Ribas setelah membalas kekalahan lima tahun lalu.
Seorang spesialis submission, Dern (15-5) menggunakan ancaman kuncian armbar dari punggungnya untuk melakukan gerakan full mount di akhir ronde. Sesampainya di sana, ia mengisolasi lengan kiri Ribas, yang menghasilkan tap.
Pertarungan kelas 115 pon tersebut menjadi tajuk utama acara pertama UFC tahun 2025, di dalam fasilitas Apex di Las Vegas.
Dibawah ini SPORT INLAW akan memberikan informasi menarik yang pastinya harus Anda ketahui. Mari simak sekarang!
Pertarungan yang Menegangkan dan Penantian Pembalasan
Pertarungan ini berlangsung ketat, dengan Dern tampil dominan di banyak menit. Ia mencatatkan total serangan 98-80 dan menunjukkan bahwa ia mampu menyerang dengan siku dari posisinya di belakang. Pada ronde kedua, Dern terlihat agresif, mengejar kesempatan untuk mengubah posisi dan menciptakan peluang lebih besar untuk meraih kuncian.
Sementara Ribas berusaha keras untuk bertahan, kemampuan Dern untuk beradaptasi dan mengubah strategi di tengah pertarungan menjadi kunci kesuksesannya.
Pertarungan ini bukan hanya sekadar sebuah kemenangan; itu adalah pengakuan atas kerja keras dan kemajuan yang dilakukan Dern dalam beberapa tahun terakhir. “Kemenangan ini menghasilkan rasa percaya diri yang lebih besar.
Melihat ke belakang, semua perjuangan dan pelatihan keras saya terbayar,” ujar Dern. Dengan ini, ia kini berada dalam dua kemenangan beruntun setelah – sebelumnya- meraih kemenangan angka melawan Lupita Godinez pada bulan Agustus.
Mackenzie Dern akhirnya berhasil membalas kekalahannya di masa lalu dengan meraih kemenangan atas Amanda Ribas di kelas jerami UFC. “Menyebalkan sekali saat Anda sudah begitu dekat [dengan submission] dan waktu hampir habis,” ungkap Dern setelah pertarungan yang berlangsung ketat dan penuh aksi.
Kemenangan ini sangat berarti bagi Dern, mengingat ia tersisih oleh Ribas dalam pertemuan sebelumnya pada tahun 2019. Saat itu, Ribas berhasil menggagalkan semua upaya takedown Dern dan mencetak angka lebih tinggi dalam serangan berdiri.
Dalam pertarungan Sabtu lalu, sambil menunjukkan kemajuan yang signifikan, Dern tidak hanya memperbaiki teknik striking-nya, tetapi juga berhasil untuk takedown yang lebih efektif. “Saya berusaha meningkatkan teknik striking saya dan takedown saya. [Ribas] adalah petarung yang sangat tangguh dengan judo-nya.
Kami masih harus bekerja keras, tetapi sangat menyenangkan bisa meraih kemenangan ini setelah lima tahun,” lanjut Dern. Dengan kemenangan ini, ia tidak hanya mendapatkan titik balik dalam karirnya, tetapi juga membuktikan kualitinya di pentas tingkat atas UFC.
Menuju Jalur Gelar
Kini, posisi Dern sebagai petarung peringkat 6 di kelas jerami memberikan peluang yang lebih besar untuk mengejar gelar. Ia bersaing ketat dengan penantang lainnya, dan hasil dari pertarungan mendatang antara Tatiana Suarez, yang akan melawan juara Zhang Weili di UFC 312 pada bulan Februari, dapat sangat mempengaruhi jalur karir Dern.
“Saya tidak ingin menyebut nama lawan di masa depan, tapi saya tahu gelar itu sudah semakin dekat,” ungkap Dern dengan penuh semangat.
Meskipun ia telah berjuang melawan empat dari lima penantang gelar yang ada di atasnya, rekor Dern dalam menghadapi mereka adalah 1-3. Ini adalah tantangan besar yang selalu mendesak di otaknya.
“Mengetahui bahwa satu-satunya wanita yang belum pernah saya hadapi adalah Tatiana Suarez membuat saya semakin bertekad dalam setiap latihan,” lanjut Dern. Kemenangan atas Ribas adalah batu loncatan penting menuju ambisi besar tersebut.
Kepercayaan yang dibangun setelah meraih kemenangan ini adalah sinyal positif bagi Dern menuju babak selanjutnya. Menghadapi semua tantangan yang telah ia hadapi, kini ia merasa lebih siap, tidak hanya menghadapi Suarez, tetapi juga
petarung elit lainnya dalam divisi tersebut.
Kemenangan menjadi membuktikan bahwa Mackenzie Dern mampu bangkit dari kegagalan telah dilalui dan menunjukkan betapa besar kemampuannya dalam arena UFC.
Baca Juga: Patrick Kluivert Takjub dengan Kemegahan GBK Saat Kunjungannya Pada, Senin 13/1/2025
Fokus dan Dedikasi
Mackenzie Dern bukan hanya seorang petarung MMA; dia adalah simbol ketekunan dan kerja keras. Setelah beralih ke dunia MMA pada tahun 2016, ia telah menghabiskan bertahun-tahun berlatih dan berkembang.
“Kompetisi di UFC sangat ketat, dan saya tahu saya harus beradaptasi dengan cepat, terutama di level ini,” kata Dern, menekankan dedikasinya untuk terus belajar dan berkembang dalam olahraga ini.
Keputusan Dern untuk tidak menyebutkan lawan di masa mendatang menunjukkan bahwa ia lebih memilih untuk fokus pada apa yang dapat ia kontrol kemungkinan untuk menjadi yang lebih baik setiap harinya.
Dengan pelatih yang kompeten dan tim yang mendukung, Dern yakin bisa menghadapi siapa pun yang ditetapkan di depannya. Rasa bangga dan yakin yang terpancar dari wajahnya usai pertarungan melawan Ribas menjadi inspirasi bagi para penggemar yang menyaksikan perjalanan kariernya.
Setelah meraih kemenangan penting, perhatian kini beralih kepada pertarungan mendatang dan langkah-langkah yang diambil Dern untuk mempersiapkan diri. “Sekarang adalah saat yang tepat untuk menggali lebih dalam.
Saya harus berfokus untuk meningkatkan pertahanan dan serangan saya secara bersamaan,” tanamkan Dern. Antisipasi yang menggebu dari para penggemar sangat terasa menjelang pertarungan berikutnya, dengan banyak yang berharap Dern bisa mempertahankan momentum dengan dominasi di atas ring.
Meskipun perjalanan Dern dipenuhi dengan tantangan, pengalaman yang diperolehnya selama bertahun-tahun di kancah UFC membuktikan bahwa ia siap mengambil langkah selanjutnya. Ia menyadari persaingan yang ketat dalam divisi ini, dan itu hanya semakin memotivasi dirinya untuk berlatih lebih keras dan menjadi lebih baik.
“Saya menantikan untuk melihat di mana posisi saya di bulan Februari mendatang,” prediksinya menjelang pertarungan Suarez.
Kesimpulan
Dengan kemenangan besar ini, Mackenzie Dern telah menunjukkan kepada dunia bahwa ia adalah petarung yang serius di divisi kelas jerami UFC. Kekalahan atas Ribas sebelumnya kini tergantikan dengan dominasi yang memuaskan. Momentumnya semakin kuat saat ia terus berjuang untuk mencapai posisi puncak di UFC.
Mackenzie yakin bahwa langkahnya untuk meraih gelar yang lebih tinggi sudah semakin dekat. “Saya ingin menunjukkan bahwa saya bukan hanya sekadar petarung. Saya ingin menjadi juara,” tegasnya.
Dengan semangat yang membara, harapan dan ambisi itu berlanjut, dan kita semua menunggu untuk melihat apa yang akan ia capai selanjutnya. Kemenangan ini bukanlah titik akhir, tetapi sebuah awal baru yang menjanjikan, terutama dalam upayanya mengejar gelar juara.
Segmentasi yang tepat dan keinginan untuk memperbaiki kesalahan masa lalu telah menjadikan Mackenzie Dern seorang petarung yang tak boleh diremehkan. Dia tidak hanya seorang bintang yang bersinar di octagon, tetapi juga contoh bagi banyak petarung di luar sana.
Buat kalian, jangan sampai ketinggalan mengenai informasi menarik dan terupdate seputar Dunia MMA.